Ruang Jeda by Tubita: Merayakan Momen Berhenti untuk Menemukan Ketenangan Diri
by ADMIN cstubita@gmail.com on Nov 17, 2025
Setiap pagi, sebelum dunia benar-benar terjaga, perempuan sudah lebih dulu menyiapkan segalanya. Untuk keluarga, pekerjaan, dan orang-orang tersayang.
Sebagai ibu, pasangan, sahabat, anak, dan pekerja, kamu menjalani semuanya dengan sekuat tenaga. Tapi di balik itu, kadang ada suara kecil di dalam hati yang berbisik, “aku ingin istirahat sebentar."
Pernahkah kamu merasa lelah tanpa tahu alasannya kenapa?
Hari-hari berjalan seperti biasa. Kamu bekerja, mengurus rumah, merawat anak, dan melayani keluarga dengan sepenuh hati. Semuanya tampak baik-baik saja, tapi jauh di dalam diri, ada lelah yang tak terlihat. Bukan lelah yang bisa hilang dengan sekadar tidur panjang atau hari libur, karena letaknya bukan di tubuh, melainkan di hati.
Kamu terbiasa menenangkan orang lain, bahkan saat dirimu sendiri butuh dipeluk. Kamu belajar menunda rasa lelah, menahan tangis agar senyum tetap terlihat. Hingga pada akhirnya, beban itu perlahan menumpuk tanpa kamu sadari.
Kamu butuh istirahat, memberikan waktu jeda untuk memperhatikan dirimu sendiri. Dari hal inilah Ruang Jeda hadir.
Sebuah inisiatif dari Tubita yang ingin menciptakan ruang hangat dan aman, tempat perempuan bisa bercerita, melepaskan perasaan, dan merasa dipahami tanpa takut dihakimi.
Ruang Jeda pertama kali digelar pada Ahad, 21 September 2025. Peserta yang terpilih mengikuti sesi yang dibimbing oleh Teh Desi NCIM, pakar Emotional Healing & Self-Development.
Ruang itu dipenuhi tawa, tangis, dan rasa lega yang tulus. Suasananya hangat, seolah setiap perempuan akhirnya menemukan tempat untuk benar-benar didengar dan dipahami tanpa penilaian.
Melalui grounding session, refleksi pribadi, dan circle sharing, mereka diajak menyalurkan perasaan yang selama ini tersimpan, merenung dengan lembut, dan menemukan kembali ketenangan di tengah padatnya kehidupan sehari-hari.
Ruang Jeda pertama disambut dengan hangat dan semangat. Melihat antusiasme yang begitu besar, Ruang Jeda kembali hadir bersama Rhinda Ghinan, seorang Emotional Healing Therapist. Kali ini suasananya dibuat lebih pribadi lewat private healing circle.
Didasarkan pada konsep pause to reconnect, setiap sesi menekankan tiga hal: listening without judging (mendengar tanpa menilai), sharing without comparing (berbagi tanpa membandingkan), dan healing together (menyembuhkan bersama-sama). Di sini, kamu tidak diminta untuk selalu kuat. Kamu hanya diminta untuk hadir dengan segala perasaan yang kamu bawa, entah itu lelah, sedih, atau ragu.
Melalui Ruang Jeda, Tubita ingin mengingatkan bahwa self healing bukanlah hal yang egois. Self healing merupakan bentuk kasih sayang kepada diri sendiri. Sebab di tengah semua peran yang kamu jalani, kamu juga berhak untuk berhenti sejenak, mendengarkan tubuhmu, dan menenangkan pikiranmu.
Ruang Jeda akan kembali digelar dengan batch baru di berbagai kota, membuka lebih banyak kesempatan bagi perempuan untuk berhenti sejenak, bernapas, berbagi cerita, dan menyembuhkan satu sama lain.
Tubita juga akan segera membentuk Circle Ruang Jeda, komunitas berkelanjutan di mana perempuan dapat saling mendukung, berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama. Hingga akhirnya, setiap perempuan kembali menyadari bahwa kekuatan sejati lahir dari perhatian dan kasih sayang pada diri sendiri.
Terkadang, untuk menemukan diri yang sesungguhnya, kita hanya perlu memberi waktu bagi jeda. Memberi hati kesempatan untuk bernapas, dan pikiran untuk beristirahat.
Yuk, temukan makna jeda di Ruang Jeda by Tubita batch berikutnya. See you, Bita Lady ~